Kamis, 29 April 2010

Fic: Dream Chaser

 Judul : DREAM CHASER
Rating : karena ada sedikit unsur kekerasan, dibuat apaan ya T kali ya.
ntar kalo salah urusan Red aja dah yang benerin Tongue
Genre : Horor
Note : mudah2an bisa menghibur Grin


DREAM CHASER

Illunois,
Rabu dini hari , May 2008.
Pukul 02:00 .


“Sayang aku berangkat dulu ya” ucap seorang Pria pada isterinya lalu memberikan ciuman pada wanita yang di cintainya tersebut.

“Ok, bye honey”

“Bye” sahut sang isteri.

Sang pria masuk ke dalam mobil sambil melambaikan tangannya pada sang isteri. Kemudian sang isteri membalikkan badannya hendak masuk kembali ke dalam rumah. Namun tiba-tiba seorang anak perempuan sudah berdiri di hadapannya. Wanita itu pun mendekati anak perempuanyang memiliki wajah agak pucat itu.

“Halo? Kamu siapa?”

Namun anak perempuan itu hanya diam tidak menjawab. Ia hanya memandang ke arah lain.

“Kau sedang melihat apa?”

Anak perempuan itu lagi-lagi hanya diam membisu. Namun kali ini ia mengangkat tangan kanannnya dan menunjuk ke sesuatu sambil mengeluarkan senyuman dingin di bibirnya.

Fic: Black And White

Author : Reiforizza A.

Disclaimer : “Supernatural” adalah milik Eric Kripke dan The CW. Saya cuma minjem sebentar kok, kalo dah beres pasti dibalikin lagi. Walaupun mungkin bentuknya tak semulus sebelumnya...

Warning : Plotless dan sedikit cussing, tapi sisanya cukup aman.

Genre : Humor/Parodi

Rating : K+/PG

Pairing : Dean x Impala x Burung?

Summary : Secuil kisah tentang kehidupan sehari-hari Dean bersama mobil kesayangannya.

WHITE ON BLACK

Sparepart 01

Saat itu adalah hari Sabtu pagi yang amat cerah, sinar matahari memancar lembut, udara masih bersih dan segar, bahkan bulir-bulir embun masih tampak membasahi kaca mobil-mobil bekas di Singer’s Auto Salvage. Anak sulung keluarga Winchester, Dean, sedang menyibukkan diri di bawah rok gadis kesayangannya, ’67 Chevy Impala. Mobil klasik warisan Ayah itu perlu ganti oli, dan manalah mungkin seorang Dean membiarkan gadisnya disentuh mekanik selain dirinya. Belakangan ini, Sam sendiri dilarang brutal duduk di kursi kemudi Impala. Kalau itu sampai terjadi, Dean langsung pasang tampang don’t-screw-with-my-baby.

Setelah menuangkan pelumas baru pada mobilnya, Dean beranjak ke garasi milik Bobby untuk mengambil selang, sabun pencuci mobil, beserta sponsnya. Impala memang perlu dibersihkan, kilau catnya jadi terselubung gara-gara debu jalanan sehabis dibawa berburu ke Colorado tempo hari.

Dean menyalakan radio, lagu “Travelling Riverside Blues”-nya Led Zeppelin terdengar dari speaker. Ditemani lagu itu dan suara kicauan burung di sekitar halaman, Dean bersiul sambil menggosok Impala dengan hati-hati seolah sedang memandikan bayi. Hm, jelas sekali kalau moodnya sedang bagus pagi ini.

Beberapa saat kemudian, setelah semua busa sabun dibilas dengan air bersih, Dean mulai mengeringkan mobilnya dengan lap Plas-chamois. Mulai dari kap, kaca depan, bemper, jendela, spion, bahkan sampai ke sela-sela velg. Dean memandang puas, ini baru Impala paling seksi sedunia; kilau cat dan bodi metalnya sudah pulih, kapan pun ia siap menjadi primadona di atas karpet hitam.

Tiba-tiba sebuah ide hebat nan brilian bersarang di kepala Dean. Ia langsung berteriak keras-keras memanggil si adik, “Sammy!”

Rabu, 28 April 2010

Fic: Baiduri Api

Ini juga salah satu dari tulisan Ambu saat NaNo 09, tapi belum selesai. Ambu muat saja, dengan harapan akan ada masukan untuk perbaikan. Entah kenapa, nulis ini susah banget, udah berapa bulan Ambu nyoba dan masih banyak yang harus diperbaiki. Banyak kalimat yang enggak logis, banyak hubungan antarkalimat yang masih aneh. Masih harus dirombak besar-besaran.

Jadi, inilah dia:

BAIDURI API

Fanfic Supernatural crossover dengan sedikit Chronicles of Ancient Darkness

Supernatural kepunyaan Eric Kripke, dan Chronicles of Ancient Darkness milik Michelle Paver

Chara:
* Supernatural: Dean Winchester, Sam Winchester
* Chronicles of Ancient Darkness: Torak, Renn, Seshru, Saeunn, Fin-Kedinn, Serigala
* Original Character: Torak (versi modern)
Genre: Adventure
Rating: T
Warning: MPREG

-o0o-

“Dalam satu jam kita akan berada di pos perbatasan, right?” Dean menyetir sambil matanya lurus ke depan, sementara Sam sibuk meneliti peta yang dibuka lebar-lebar.

“Yup,” sahutnya pelan, “dan sebaiknya kita isi bensin saja dulu—“

“—belok kanan?” tak mengharapkan jawaban, Dean sudah terlebih dahulu memutar setir.

“Kanan, masuk rute 5,” Sam melipat petanya, “—dan kita berhenti dulu di Bellingham untuk isi bensin. Full tank, karena kita baru akan bertemu dengan—“

“Ya, ya, aku tahu—“ Dean menyalakan tape-nya, tapi kemudian mematikannya. Ia mengalihkannya pada radio, memutar-mutar tombolnya, “—mana sih. Kemarin sudah kudapat, spesialis classic rock, nah ini—“ ia mengeraskan radionya sambil memukul-mukul—pelan tapi berirama—setirnya.

Fic: Playing Dead (crossover dengan Devour)

FF SN/Devour : BELUM ADA JUDUL. ADA YANG MAU NGASIH??
GENRE : HOROR, THRILLER

RATING : bisa T - M (bahasaku terlalu mengerikan dan terlalu banyak kesadisan. Hahahahaha ^.^)

Disclaimer : Supernatural dan Devour bukan milikku. Kalau mereka punyaku, si Dean dan Jake sudah aku bawa pulang dari jaman dulu.

A / N :
1. Kondisi korban benar - benar aku deskripsikan sesuai dari Devour.
2. Entahlah, kesan Dean jijik pada organ akhir-akhir ini sering di tampilin di Supernatural season 5. Mengugah selera untuk mengerjai karakter Dean sampai mual. (keinget Dean bilang,. 'be my valentine' ke Sam sambil nyerahin jantung manusia. >> SN0514)
3. Mencoba mengcompare dua jiwa satu wajah. (Dean / Jake )
4. Menguatkan kenangan Dean tentang Jo, Hellhounds dan Ellen. (SN0510)
5. Maaf kalo cerita agak aneh, dan ngelantur karena ini cerita versi saya, diatas dari Supernatural dan Devour. Meng-mix antara dua definisi berbeda antara half human half demon sangat susah sebenarnya. Jadi aku ambil jalan tengah yaitu definisi ku sendiri. (SN0506)
6. Pengenalan tanda pemisah. Bila terdapat tanda ***** itu berarti akhir dari chapter. Bila --- itu berarti masih di chapter yang sama, tetapi adegannya berbeda.


=====================================
Dean baru saja mengambil orderan makanan dari kasir, kemudian berjalan ke arah meja nomer delapan. Dean kemudian duduk di kursi panjang. Dia menyentakkan piring datar berisi salad sayur yang hampir menggunung dengan lapisan saus mayonaise dengan tatapan jijik, seakan berusaha menyingkirkan 'makanan kambing' tersebut dari hadapannya. Sementara itu, Dean berusaha mendekatkan dan mengakrabkan dirinya dengan cheeseburger-nya.

Dean mengambil botol saus sambal kemudian mengukir saus tersebut di atas daging burger nya. Sementara Sam, adiknya, yang nyatanya lebih tinggi darinya, yang sangat mencintai 'makanan kambing' tersebut, sedang membenamkan diri di balik sebuah laptop berukuran 14" tersebut. Sementara matanya mengamati layar laptop, tangannya bergerak perlahan untuk mengaduk salad agar tercampur sempurna dengan mayonaise.

Dean baru saja hendak memberikan gigitan sayang pada burger nya ke dalam mulutnya, Sam langsung menyelanya.

"Tunggu!" pekik Sam sementara dia tetap menatap layar.

Minggu, 18 April 2010

Fic: One Night At Perdition, Censored Version

Author: Oryn
Rating: T.
Genre: drama (what else?)
Chapters: 1. Words: 4.281.
Universe: Perdition AU, jagad ciptaanku sendiri.
Warning: hustler!boys, mention of sexual activity, possible OOC.
Disclaimer: I don't own Supernatural and its characters. The alternate universe is all mine, though.
Summary: satu malam di Perdition, malam nikmat yang berdosa, sekaligus membersitkan harapan dan memantapkan tekad.
Translation: one night at Perdition, a deliciously sinful night, yet it builds some hope and strenghens a resolve.
Author's Note: ini berawal dari kepusingan mencari basis untuk bikin fic PWP Sam, eh... berkembang jadi satu AU sendiri. Ini adalah versi yang telah disensor, kalau ingin membaca versi utuhnya (dengan catatan sudah cukup umur) bisa dicari di akun FF.net saya. Kritik, saran dan masukan sangat diharapkan.

~*~

Ada dua hal yang secara distingtif menandakan kehadiran seorang Dean Winchester, seperti lantunan terompet yang ditiup sebagai sinyal kedatangan seorang raja. Yang pertama adalah bunyi sepatu butnya ketika menapak, ritme yang menunjukkan langkah-langkah penuh percaya diri, cara berjalan seorang pria yang tahu apa yang diperbuatnya, paham betul ke mana tujuannya, tanpa ragu. Yang kedua adalah aroma kolonye yang semerbak bahkan tatkala Dean masih berjarak empat meter dari hidung si pengendus. Bau pewangi yang tanpa merek, yang Dean selalu berlagak misterius bila ditanya, yang menurut Sam sedikit kelewat menyengat, tapi entah bagaimana digandrungi kaum hawa.

Sam tersenyum ke gelas birnya sewaktu wangi kolonye itu kian kuat menghantam penciumannya dan suara langkah kakaknya terdengar mendekat. Dia mereguk birnya hingga tinggal separuh, tidak menoleh sampai sosok kakaknya duduk di sampingnya dan menyapa.

"Kamu masih di sini?" tanya Dean, memberi sinyal pada pelayan bar untuk menyediakan segelas bir buatnya.

Sam menyeringai. "Memangnya mau di mana lagi?"

Dean menunggu sampai busa birnya menyurut baru menyeruputnya. "Tadi aku lihat kau dengan kemenakan perempuan walikota," selidiknya.

"Yeah. Tadinya juga begitu... sampai Gordon datang," balas Sam seraya tersenyum masygul.

Senin, 15 Maret 2010

Fic: Dean Winchester's Guide to Stay in Good Shape

Author: Oryn
Rating: T
Genre: humor, sort of.
Chapters: 1. Words: 3.041.
Disclaimer: I don't own Supernatural and the infamous Winchester brothers. They belong to their respective owners.
Summary: tips ala Dean Winchester agar tetap bertubuh bagus meskipun punya hobi makan makanan sampah.
Translation: Dean Winchester's guide to stay in good shape... despite having eating junkfood as favorite pastime.
Sumber: blog-ku sendiri yaitu vitasexualis.wordpress.com.
Author's Note: percobaan menulis humor yang entah bagaimana jadinya (kemungkinan besar kacau beliau dan pointless). Harusnya saya tetap di genre drama (hhh...). Terinspirasi dari Jared Padalecki... yang aslinya memang takut jadi gemuk. Kritik, saran dan masukan sangat diharapkan.

~*~

Sam Winchester mengejapkan mata.

Tujuh menit yang lalu di hadapan Dean masih bertengger gagah setangkup burger keju bacon, segumpal kentang goreng keju pedas yang mengepul panas, sewadah penuh bawang bombai goreng berbentuk lingkaran nan renyah, dilengkapi seiris pai lemon yang menguarkan wangi manis. Kini, yang terhampar di permukaan meja formika itu adalah piring-piring kosong dengan gelimang minyak berbumbu dan remah-remah belaka. Itu berbanding terbalik dengan salad dan pasta jatah Sam yang baru berkurang sedikit.

Apakah Dean tengah berlatih buat memecahkan rekor Guinness untuk pemakan tercepat di dunia? Pasalnya, sejak Sam bergabung kembali dengan kakaknya, naga-naganya kecepatan makan Dean kian bertambah saja, sampai ke level yang nyaris mengerikan.

Minggu, 14 Februari 2010

Fic: The Best Damn Thing (Chapter 1/?)

Summary : "Bagaimana bila seorang hunter kesayangan kita benar - benar memiliki seorang dibawah umur? Mengacau? Merepotkan? Atau.... "Rating : K+ / T
Genre : Multigenre ( drama, humor, action, supernatural )
Disclaimer : The sad news, I'm not Supernatural owner.

A/N :
1. Ide cerita diambil dari film 'The Game Plan' tapi aku revisi, perbaiki, dan aku sesuaikan dan aku buat versi aku sendiri dengan tema lain yang paling aku suka : Supernatural.
2. Ide kedua aku dapat pas liat Supernatural dan berkhayal sendiri, gimana jadinya bila seorang hunter memiliki seorang anak di bawah umur.
3. Maaf kalo sampe detik ini masih banyak typo / kesalahan pengetikan dan juga kesalahan imbuhan kalimat. *Termasuk pe-lebay-an kalimat yang tidak sesuai logika. Sebenarnya aku cuma ingin memakai Majas Personifikasi sama kayak buat puisi gitu bahasanya. hahahahaha *
4. Ini adalah Fanfiction Supernatural Multi-Chapter saya yang pertama.
5. Kalau misalnya cocok saya akan menggunakan judul2 lagunya Avril sebagai judul Chapternya. Huahahahahha...

=======================================

* Chapter I - How Does It Feel

Perlahan tapi pasti Sam memasukkan satu demi satu makaroni ke dalam panci. Kadang, terdengar bunyi makaroni yang tercebur keras ke dalam air. Pagi ini, Sam mendapat jatah untuk memasak makanan mereka. Mereka adalah, dirinya sendiri, dan juga para cacing - cacing kecil di perut kakaknya, Dean, yang tidak pernah berhenti makan. Hari ini Sam memilih membuatkan Sup Makaroni Ayam. Dengan memasukkan makaroni - makaroni kecil dan kering ke dalam panci berisi air yang telah dipanaskan.
Beberapa kali adukan, hingga air mengental dan makaroni melembek (tidak sekering awalnya) dan juga irisan daging ayam, Sup Makaroni Ayam siap di sajikan.

Sam meletakkan panci ke atas meja dengan sebuah alas piring di bawahnya. Asap panas masih mengepul dari atas permukaan panci. Sam mengaduk sup kental tersebut dan sesekali aroma harum dan lezat tercium ke segala penjuru ruangan. Setelah dirasanya semua telah siap, sup kental, beberapa croisant dan juga kopi yang tersedia di atas meja, Sam berjalan menuju letak kamar Dean.

Fic: Memento

Author: Oryn
Rating: M
Genre: Drama
Pairing: Dean/Layla
Chapters: 1. Words: 2.413.
Warning: this fic contains sexual imagery, it's not suitable for minors. Dengan mempertimbangkan resikonya, anak di bawah umur sebaiknya tidak membaca ini.
Disclaimer: how many times do I have to declare that I don't own Supernatural and its (mostly) wonderful characters? They, sigh, belong to WB and Kripke (who seems to abuse them lately).
Summary: Dean berkata, "Selamat tinggal." Layla mengoreksi, "Sampai jumpa, Dean."
Translation: Dean said, "Goodbye." Layla corrected him, "See you, Dean."
Author's Note: eksperimen yang ditulis untuk memenuhi challenge Valentine tidak resmi di forum Lautan Indonesia. Semacam coda untuk episode "Faith" yang sampai sekarang masih jadi favoritku. Oh, dan sebagai apresiasi untuk karakter Layla yang aku suka (mudah-mudahan tidak OOC). Kritik, saran dan masukan sangat diharapkan.

~*~

Layla Rourke baru beberapa langkah berjalan dari pintu kamar motel yang diinapi Dean ketika ada sebuah suara berat memanggilnya.

"Layla."

Gadis itu berbalik, mendapati Dean berdiri di ambang pintu yang terbuka.

"Dean."

Minggu, 31 Januari 2010

Fic: One Day In Your Life

Author : Stephanie

INI ADALAH HASIL DARI KAPAN HARI YANG AKU MINTA DATA DARI KALIAN SOAL SUPERNATURAL DAN TWILIGHT.
ENJOY IT.
=================================================================
Rating = K+

Genre = Humor, Drama

DISCLAIMER = NEVER OWN SUPERNATURAL. OTHER CHARACTER EXCEPT DEAN, SAM, AND CASTIEL ARE MINE. AND NEVER OWN TWILIGHT. EXCEPT TWILIGHT AND SUPERNATURAL CHARACTER, THERE ARE MINE.

A/N =
1. FF ini di dedikasi untuk Dean Winchester yang besok sudah mau tambah tua aja..wkwkwkw
2. Juga di dedikasikan buat WinFam. Winchester Family, sebuah community di Facebook yang menyuguhkan pelatihan kemampuan berimajinasi sangat tinggi. Jujur saja, I LOVE WINFAM.. THIS IS THE PLACE FOR EVERYWHO LOVES SUPERNATURAL AND CAN USE THEIR IMAGINATION FOR IMAGINATIVE STORY.. halah, apaan toh..
wkwkwkwkkw
3. Maaf ya kalo jelek. Soalnya baru buat jam 4 sore ini. wkwkwkwkw.
4. Maap juga kalo misalnya ending kurang seperti yang di harapkan, dan banyak cerita ngawur. Nama aja imajinasi. *niruin spongebob. Diatas kepala Steph keluar deh pelangi nya*
wkwkwk

PS: ini termasuk jenis crossover bukan ya????
=================================================================

Meski sudah jam sebelas malam, Dean masih belum saja tenggelam dalam selimutnya. Tubuhnya memang terkulai lemas, bahunya terasa berat, punggungnya terasa kaku. Dan memang sebenarnya, kelopak matanya pun sudah memaksanya untuk menyelimuti bola matanya. Namun hanya karena sebuah pikiran reality hidupnya yang memaksanya juga untuk tetap membuka mata.

Sehabis memburu beberapa vampires di daerah Forks, membuat dia dan Sam kehilangan mood untuk tetap terjaga di malam hari. Lebih tepatnya, perburuan yang menjengkelkan dengan akhir buruk bahwa beberapa vampires di Forks memang telah membuat kesepakatan dengan kawanan werewolfs setempat untuk tidak berburu manusia dan memilih berburu hewan, bahkan hanya menggigit manusia akan merusak kesepakatan mereka yang berakhir pada perang dunia ketiga, perang antara werewolfs dan vampires. Si werewolfs akan mengusir si vampires agar tidak membuat tempat tinggal permanen di daerah itu, meskipun sebenarnya, si werewolfs berada di La Push yang hanya berbatas pantai saja dengan si vampires. *meskipun terdengar konyol memang, batin Dean, masa kawanan werewolf dan vampires memilih genjatan senjata dengan silsilah panjang perjalanan cinta anggotanya yang sukses membuat mengantuk. Bagi Dean werewolf harus musuh vampires, dan mereka saling membunuh.* Tapi itu membuat Dean dan Sam ingin sekali segera naik ke tempat tidur.

Minggu, 17 Januari 2010

Fic: Paths Crossed

Author: Oryn
Rating: T
Genre: Drama
Crossover: SPN/M7 ATF
Chapter: 1. Words: 11.436.
Disclaimer: I don't own Supernatural and The Magnificent Seven. They belong to their respective owners whose names I don't even bother to type here. Go figure.
Summary: "Aku baik-baik saja," kata Dean. "Kau perlu meredefinisi konsep 'baik-baik saja', Bung," Vin membalas.
Translation: "I'm fine," said Dean. "You need to redefine your concept of fine, dude," Vin countered.
Author's note: fandom yang di-crossover dengan Supernatural di sini adalah The Magnificent Seven, tapi yang ATF AU. Dalam AU tersebut karakter tujuh koboi dari M7 didapuk menjadi agen ATF di Denver dengan setting modern. Kritik, saran dan masukan sangat diharapkan.

~*~

Denver, Colorado. 2002.

Vin Tanner melangkah keluar dari bangunan apartemen kumuh di suatu sudut Purgatorio dengan hati ringan. Baru saja dia menghadiri acara perpisahan Alejandro Larios, anggota organisasi remaja bentukan Vin, Los Lobos, yang telah lulus sekolah menengah dan diterima masuk angkatan laut. Vin menggali memorinya, Alejandro adalah alumni keenam Los Lobos yang berhasil menamatkan sekolahnya dan meneruskan hidupnya dengan cara yang terhormat, berbanding terbalik dengan anak seusianya di lingkungan itu yang kebanyakan sekolah saja tak tamat dan bisanya cuma jadi bandit. Vin bukan seseorang yang gemar membanggakan diri, tetapi pencapaian itu sedikit-banyak membuatnya gembira dan puas, membangkitkan keinginan untuk menarik harmonika dari saku jaketnya dan meniupnya.

Sembari melangkah menuju tepi jalan di mana dia memarkir kendaraannya, Vin memainkan harmonikanya. Tidak ada lagu atau melodi tertentu yang dicoba untuk dibunyikan olehnya, hanya kumpulan not acak yang mewakili perasaannya saat itu. Vin tersenyum dalam hati ketika terbayang olehnya komentar negatif dari sinisme sampai sarkasme rekan-rekan satu timnya saban kali dia mengeluarkan harmonikanya. Mereka tidak mengerti, pikir Vin, bahwa yang berarti buat dia bukan nada apa yang dimainkan, melainkan bagaimana meniup alat musik membuatnya seperti latihan pernafasan. Menenangkan, menyenangkan.