Minggu, 18 November 2012

Surat Elektronik dari Penerbit

Teman-teman sesama penulis sekalian, tadi pagi saya mendapat kiriman surel (email) dari penerbit yang isinya saya kutip penuh sebagai berikut:
Dear Oryn,

kami penerbitan yang bergerak di digital books (ebooks) publishing. Dengan tetap menghormati etika fanfic yang free to download / read, kami ingin mengkonversi fanfic dari http://supernaturalfanficindonesia.blogspot.com/ ke dalam format epub3, dan nanti tetap saja free to download / read. Bila berminat, silakan hubungi kami lagi agar kita bisa bicarakan lebih detail.


salam,
Jentera Pustaka

Ardian

Saya ingin mengetahui pendapat teman-teman sekalian, apakah mengizinkan fanfic karya kalian untuk dikonversi atau tidak, mengingat saya di sini hanya sebagai kolektor/admin dan tidak berwenang memberi izin atas karya teman-teman. Mohon jawabannya segera ke alamat surel saya di oryn_luv@yahoo.com.

Terima kasih.

Rabu, 22 Desember 2010

Fic: What Makes A Dad

Author: Sopraness
Genre: Family
Rating: K


"Dad."

Satu frasa itu tidak mau lepas dari pikiran Adam. Setiap kali kata itu muncul dalam pikirannya, sebuah senyuman akan merekah di bibirnya. Adam membisikkan kata itu, sebelum akhirnya ia terlelap.

Hari yang ia nanti-nantikan akhirnya tiba; hari dimana ia bertemu dengan ayahnya. Pria itu muncul begitu saja di suatu pagi di kediaman Milligan, tempat ia dan Kate, ibunya tinggal. Adam melakukan kontak pertamanya dengan pria yang kini ia sebut 'ayah' itu di ruang makan, saat ia bersiap untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Tidak butuh waktu lama bagi Adam untuk mengenali siapa pria itu. Ia sekonyong-konyong tahu bahwa pria itu adalah ayahnya.

Rabu, 13 Oktober 2010

Fic: The Very Winchester Ramadhan

Author : Deanloves
Genre: Family
Rating: K

'Klutak - klutik – klutak - klutik'

Samar-samar Dean Winchester mendengar suara piring dan sendok beradu dari arah luar kamar, ditengah tidur malamnya yang lelap. Insting pemburu Dean langsung terbangun. Diraihnya pisau belati yang tersimpan siaga di bawah bantalnya dengan memasang telinga tajam-tajam. Diliriknya jam di tangannya. Masih pukul 3:30 pagi. Ditengoknya tempat tidur di sampingnya yang seharusnya ada adiknya tidur di sana. Tapi tidak ada. Sam tidak ada di tempat tidurnya.

Dean langsung bangkit dan mengendap-endap tanpa suara keluar dari kamar. Ruang tengah terlihat terang benderang, dan semakin jelas bunyi piring dan sendok beradu. Dean harus tertegun melihat sosok Sam sedang duduk di meja makan menikmati sarapan subuhnya.

"Sammy?" Dean terheran.

Fic: Precious (Chapter 3/3)

Author: clueless_psycho
Fandom/Genre: AU/Drama/Slash
Pairing(s): Dean/Castiel
Rating: R
Word Count: 20,304
Warnings: AU, deaths, but not the major one, war, gore



The potatoes, carrots and parsnips were roasted with garlic and onions, seasoned only with salt and pepper in order to keep their natural flavors as much as possible, and there was a whole roasted chicken and more flatbread to go with them. Castiel also made banana cake for dessert and Dean wasn’t going to question where did the banana come from.

As he was cleaning the kitchen later after lunch, Dean decided that he had to start paying attention to what he ate and he had to exercise again, because otherwise he would end up obese in that house. It was true that there were lots of things to do in the house, there were endless chores, however, it was not like a real exercise. He would ask Ash to spar with him tomorrow.

That’s if Jake didn’t show up.

He knew he shouldn’t feel pessimistic but he had the feeling Jake would never come back. Either he got sidetracked or he couldn’t find his way back here or their superior in the base camp didn’t think it was important to collect him and Ash. It was a scary thought but he knew that if they didn’t hear from Jake, the day after tomorrow he and Ash just had to risk it and leave the house to find their way back to the base camp.

The thought of leaving Castiel alone in that house felt rather unbearable.

Fic: Precious (Chapter 2/3)

Author: clueless_psycho
Fandom/Genre: AU/Drama/Slash
Pairing(s): Dean/Castiel
Rating: R
Word Count: 20,304
Warnings: AU, deaths, but not the major one, war, gore




The following morning Dean woke up just before dawn. Without thinking he put his clothes and went out to chop some woods for the kitchen. Castiel didn’t show up to collect the wood but Dean could see him through the kitchen window, moving about to prepare breakfast. Dean smiled. He really needed to get out of this house. All he did was eat, sleep, bath and do house chores. He would get rusty that way. And pot bellied.

He brought the woods to the kitchen and received a soft smile as a thank you. He could see marks of creased pillow case on Castiel’s cheeks and sleepiness hanging at his eyelashes. Dean wanted to touch the marks and feel the warmth of the skin. But instead he asked, “What’s for breakfast?”

Before Castiel could answer, Ash came barging in, panting as he clearly had been running very, very fast, and he screamed in horror, “Kubrick’s dead!”

Fic: Precious (Chapter 1/3)

Title: Precious
Author: clueless_psycho
Fandom/Genre: AU/Drama/Slash
Pairing(s): Dean/Castiel
Rating: R
Word Count: 20,304
Warnings: AU, deaths, but not the major one, war, gore



Summary: Dean, Kubrick, Jake and Ash were US Special Force members stationed in Afghanistan. An attack got them separated from the basecamp and lost in the mountainous area. They came across a house, kept by Castiel who fed them, let them stay the night and tended Jake’s wound. Nothing seemed to be out of the ordinary until Kubrick was found dead upon leaving the house.

Alpha and beta readers: seraphim_grace and randrews25
Special thanks to my unofficial cheerleader: singerofdark





So take my hand
I’m a stranger in the strangest land
I’ll return the favour
Slide into my heart
We’ll hide there in the dark

Strangest Land – Tom McRae



“It’s a full moon,” Castiel spoke quietly, his voice floating in the air like smoke.

Dean shifted his head to the window so he could see the sky outside and it was indeed a full moon, the soft beam brightened the sky and it reminded him of colorful lights in Las Vegas.

“I’ll show you something,” Castiel said again as he handed Dean the last plate to dry.

They were in the kitchen, washing the dirty plates and glasses and spoons and forks. Castiel had told Dean that he didn’t need to help him, but Dean insisted because Castiel had been very kind to feed him and his friends and give them a place to stay the night, this was the least he could do to express his gratitude.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Fic: Duct Tape

Disclaimer: heck, I still don't own Supernatural and the Winchester brothers. They're the properties of WB and Kripke.Chapters: 1. Word count: 4.418.
Timeline: sekitar season 1.
Summary: di mata Dean Winchester, benda itu prioritasnya di bawah kertas toilet dan cuma sedikit di atas kopi.
Translation: in Dean Winchester's scale of priorities, duct tape is listed below toilet paper and just a little above coffee.
Author's note: simple story with duct tape as a metaphor for Dean. Berbagai kisah tentang penggunaan lakban secara kreatif aku peroleh dari ducktapeclub.com. Inspired partially by 4.18. Kritik, saran dan masukan sangat diharapkan.

~*~

"Lakban."

Jawaban satu kata atas pertanyaan "kamu butuh apa lagi, Dean, mumpung aku mau keluar belanja" yang barusan dilemparkan Sam itu cukup melenceng dari maksud si penanya. Sam yang tengah menyortir pakaian habis dicuci menjadi dua tumpukan berdasarkan pemiliknya mengangkat dan memalingkan kepala ke arah kakaknya.

"Lakban?" Sam membeo.

Dean mengangguk.

"Cuma itu?"

Satu anggukan lagi dari Dean.

Sam menarik sebelah sudut bibirnya ke dalam. "Maksudku, apa kamu mau makanan yang lain? Agar-agar, sup dengan merek berbeda atau apa?"

Dean mengedikkan bahu. Terserah kamu saja, itu tersampaikan dengan jelas. Lagipula, untuk apa beli beraneka ragam dan bentuk makanan? Toh, semua itu sama saja rasanya buat dia. Sama-sama pahit di mulutnya dan mengiris kerongkongannya yang sensitif.

"Puding coklat?" tawar Sam, masih belum menyerah.

Jumat, 02 Juli 2010

Fic: One Day at Thursday Night

One Day at Thursday Night

Disclaimer : Not own Supernatural.

Rating : K+

Genre : Humor

A/N : Parahnya karena WorldCup, aku jadi tidur pagi (jam 5) dan selalu bangun siang (kisaran jam 11) jadi nggak bisa ngumpulin ide dan ngetik di komputer. So, aku selalu maksa dapet ide yang selalu muncul tepat 00.00 dengan kondisi males nulis di kertas. Jadinya kagak pernah ngeluarin FF sama sekali. Dan FF ini baru saja di tulis dengan tingkat kemalasan tertinggi, pada hari kamis 1 Juli 2010 pada pukul 00:04 WIB semalam.
Jadi maap kalo agak aneh dan nggak lucu.
hehehehe.. maklum mata masih ngantuk.. o.o
PS: Hahahahaha.. Yang dihadapin sama Dean alias sindrom malas melakukan apa - apa terjadi padaku tadi malam. wkwkwkwkkwk ^.^





Dean duduk malas di sebuah kursi kayu di motelnya dengan dua botol Jack Danniel's di atas meja kayu di depannya. Diiringi dengan beberapa gelas kecil nan kosong di atas meja.

"Dean, kau yakin kau baik - baik saja?"

"Entahlah. Aku sedang bosan." kata Dean sambil memutar - mutar gelas yang terisi seperempatnya saja itu.

Sam tertawa renyah, serenyah kerupuk udang.

"Baru kali ini aku mendengar kau bosan, dude."

"Aku serius."

"Aku juga." timpal Sam kemudian sedikit terkekeh.

Dean menoleh kepada Sam yang ada di belakangnya dan melotot pada adiknya itu. Dean sebal.

"Ada apa?" tanya Sam tanpa wajah bersalah dan tanpa nada bersalah.

"Apa?"

"Kau terlihat benar - benar bad mood, Dean." sahut Sam.

"Aku memang sedang tidak mood melakukan apa - apa. Malas bergerak." kata Dean.

Hah! Pernyataan bodoh! Pikir Sam.

Kamis, 29 April 2010

Fic: Papa Bear

Judul : Papa Bear
Rating : T (mungkin)
Genre : Family – Komedi (mungkin)
Disclaimer : Winchester Brother jelas bukan punyaku. Kalo punyaku mungkin udah aku ajak poliandri *dipentung Mr.Eric* Judul ff ini diinspirasi dari film kartun “Brother Bear” yang sedikit banyak juga ikut menyumbang ide cerita.
A/N : Semoga FF ini bisa diterima dengan baik karena keterbatasan waktu, alurnya aku percepat. Maap juga kalo deskripnya kurang detail dan ada salah-salah dalam menjabarkan gejala kehamilan.



Pagi yang berkabut, udara yang lembab dan jalanan yang berubah dari jalan beraspal menjadi jalan tanah berbatu menyambut kedatangan Sam dan Dean di sebuah kota kecil. Sementara bahan bakar mulai menipis dan Dean sedikit gelisah karenanya, Sam lebih memilih untuk mengamati pemandangan khas kota kecil yang terpampang di kanan-kirinya. Rumah-rumah yang berdiri di sepanjang jalan memiliki detail yang sangat khas, menegaskan diri sebagai bangunan kuno. Atapnya menjulang, jendela-jendela oval dan tinggi, ditopang pilar-pilar kayu dan memiliki halaman yang sangat luas, sehingga jarak antar satu rumah ke rumah satunya berjauhan. Pepohonan dan semak-semak rimbun seolah tumbuh di mana-mana hingga pemandangan didominasi warna hijau-hijau menyegarkan mata.

“Kita berhenti di sini saja, bro,” kata Dean setelah menemukan pom bensin kecil dan ada sebuah toserba di seberangnya. ”Kau tahu apa yang harus kau lakukan di toserba itu, kan? My baby ini butuh dimanjakan sebentar di sini. Dia sangat kehausan dan aku juga butuh makan.”

Sam segera mengerti apa maksud perkataan Dean ini. Lagipula dia memang sudah mulai lapar dan persediaan makanan mereka sudah habis. Dean bisa sangat kelaparan di waktu malam. Entah kenapa sepertinya dia terlahir dengan napsu makan yang meluap-luap. Maka Sam melangkahkan kakinya ke dalam toserba dan mengedarkan pandangan, mencari-cari makanan atau snack apa yang biasa mereka konsumsi selama ini.

Fic: The Glass Passenger

Written by : Lady_Mannequin
Genre : Horror, Medical Drama and Romance
Setting : Seattle
Rating : T-13+
Title reference: This fan fiction title refers to a brand new album from Jack’s Mannequin.

Sinopsis : Fan Fic gabungan dari dua serial TV terpopuler, Grey’s Anatomy dan Supernatural ini menceritakan tentang serangkaian kematian aneh yang terjadi di King County Metro Bus, Seattle selama tiga hari berturut-turut. Kasus mencekam itu terhubung pada The Glass Passenger, sosok putih misterius yang hanya terlihat di kaca jendela sesaat sebelum terjadi kematian beberapa penumpang bus. Dean dan Sam serta dibantu oleh tim dokter bedah Seattle Grace Hospital harus segera memecahkan misteri The Glass Passenger sebelum korban lainnya berjatuhan.

Karakter Supernatural:
Dean Winchester a.k.a McWeird
Sam Winchester

Karakter dari serial Grey’s Anatomy :
Dr. Meredith Grey : Dokter bedah resident
Dr. Alex Karev : Dokter bedah resident
Dr. Isobel “Izzie” Stevens : Dokter bedah resident
Dr. Cristina Yang : Dokter bedah resident
Dr. George O’Malley : Dokter bedah magang
Dr. Derek Shepherd a.k.a McDreamy: Head of Neurosurgeon (Kepala bedah syaraf)
Dr. Erica Hahn : Head of Cardiothoracic Surgery (Kepala bedah jantung dan thorax)



Karakter dari forum Supernatural fanfic dan Grey’s Anatomy:
Lady a.k.a Keane
Ucha Sweetz
Charmed
Ambu
Andrew
Nenok
Juichi
Red
Dewa
Bym
Lissa
Sapphire
Cheezy Taz a.k.a Taz
Adellaide a.k.a Adel
***

THE GLASS PASSENGER

21 September 2008
8.50 AM

Keane berlari mengejar King County Metro Bus yang tengah melaju dengan kecepatan cukup kencang. Untunglah, sang supir bus menyadari keberadaan Keane dan menghentikan busnya. Sang supir bus menekan tombol pembuka pintu otomatis. Pintu bus terbuka dan Keane pun masuk dengan nafas yang masih terengah-engah. Ia menghempaskan diri di sebuah tempat duduk. Beruntung sekali ia masih bisa mendapatkan tempat duduk saat jam sibuk di pagi hari ini. Sebuah suarayang dikenal Keane terdengar dari belakang tempat duduknya.

“Wah Keane, kecepatan larimu tergolong kencang juga ya!” suara tersebut menyapa Keane. Keane sekonyong-konyong membalikkan tubuhnya menuju asal suara tersebut.

“Ucha!” seru Keane. “Kok tumben pagi-pagi begini sudah berangkat ke kampus?”

“Iya, jam sembilan pagi ini aku ada kuliah tambahan Anatomi. Sebenarnya sih aku nggak mau masuk, tapi karena mata kuliah ini asyik banget, jadi aku bela-belain masuk deh,” jawab Ucha.

“Oh, mata kuliahnya Miss Andrew ya?” tanya Keane lagi.