Title : When he wasn’t around anymore (Di saat dia tidak berada di sekitarku)
Author : ferrari_saemonosuke
Rating : T
Aku berjalan dengan gontai. Sam Winchester yang dulu selalu berjalan dengan tegap, sudah tidak ada lagi. Rasanya baru kemarin Dean menjagaku di saat ayah berburu demon. Rasanya baru kemarin Dean mengajariku bagaimana caranya menyetir mobil. Rasanya baru kemarin… Dean meninggalkanku untuk selamanya.
Aku di sana. Hanya bisa terdiam. Terpaku tanpa bisa melakukan apa-apa untuk menolongnya. Rasanya tangan ini ingin sekali bergerak. Rasanya tubuh ini ingin sekali meronta. Tetapi apa daya… kekuatanku tidak bisa mengalahkan kekuatan Lilith. Apakah selamanya manusia akan kalah dengan Demon? Apakah aku akan terus menjadi seseorang yang lemah? Yang tidak bisa berbuat apa-apa tanpa hadirnya Dean disisiku?
Aku sudah terlalu lama menjadi lemah. Aku baru sadar…. Sam Winchester yang berjalan tegap hanyalah sosok Sam Winchester yang berjalan di samping Dean Winchester. Sam yang bisa berdiri dengan kokoh adalah Sam Winchester yang memiliki Dean Winchester sebagai penopangnya. Sam yang berdiri saat ini adalah seorang Sammy kecil yang tidak berdaya. Sammy… Tidak akan ada lagi yang memanggilku dengan sebutan Sammy. Sebutan yang dulu membuatku marah dan kesal karena seakan-akan Dean masih menganggapku kekanakan. Tetapi… mengapa? Mengapa justru kini aku merindukan panggilan itu. Aku juga merindukan tawa lepas dari dirinya tiap kali aku memprotes panggilan itu. Tawa yang disertai dengan sinar dari mata jahilnya. Aku juga merindukan tawa itu.
Aku membuka pintu impalanya. Impala yang selama ini selalu disebutnya sebagai “his baby”. Terkadang aku sempat berpikir apakah impala ini lebih disayanginya daripada aku. Hah. Pikiran yang sangat konyol karena aku adalah segalanya untuknya. Bahkan dia rela pergi meninggalkan
impala kesayangannya demi hidupku. Demi aku.
Masih terbayang jelas… matanya yang merah saat anjing neraka itu mencabik-cabik tubuhnya. Masih terbayang jelas… suaranya yang parau saat memanggil namaku “Sammy….”
Kalau aku bisa menukar tubuhku dan jiwaku dengan nyawanya. Tidak… kalau aku bisa menukar tubuhku dan jiwaku walau hanya nyawanya untuk hidup hanya untuk satu jam saja… Aku akan melakukannya. Selama satu jam itu akan mengatakan betapa aku sangat mencintainya. Betapa aku sangat menyayanginya dan menghargainya.
Dean…. Kau tidak akan pernah tahu… betapa aku disini sangat tidak berdaya tanpa kehadiranmu. Kau berkata bahwa aku harus lebih kuat dan tegar. Kau juga mengatakan aku harus bertahan hidup dan meneruskan perjuangan kita yang belum berakhir. Aku… sangat ini melakukanya.
Tetapi…. bahkan untuk bernapas pun aku sulit. Untuk berjalan pun terasa gontai. Aku tidak sanggup Dean. Aku benar-benar tidak sanggup. Kembalilah… untuk mengajariku lebih banyak lagi.
Kembalilah… untuk menopangku sekali lagi.
Kembalilah…
Untukku.
Dean… di saat kau tidak berada di sekitarku… Bahkan ku rasa neraka terasa seperti surga jika kau membandingkannya.
Dean…. When you wasn’t around….
Rabu, 28 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar