Selasa, 05 Januari 2010

Fic: Real Hero

Author: Phuttackles
Rating: T
Disclaimer : Semua pemain bukan milik saya, tapi punya WB, kripke, Marvel, dan kawan - kawan.
Genre : humor
A/N : Karena sebentar lagi pergantian tahun, ini spesial buat pecinta Supernatural dan Superhero. Happy New Year !!

“Rise and shine, Sammy!”

Sam mencoba mengumpulkan sebagian nyawanya yang masih terbawa mimpi, sedangkan Dean lagi aysik menggeliat meregangkan otot - ototnya.

“Hantu gila kemarin benar-benar menguras seluruh tenagaku, untung saja korbannya seorang sexy dancer,” Dean tertawa girang membayangkan kejadian semalam. Sam hanya menepuk dahi dan bergegas ke kamar mandi.

Tiba-tiba pintu motel di daerah Vancouver itu diketuk beberapa kali. Dengan malas, Dean segera membuka pintu yang ternyata terkunci. Dean melihat sekeliling dengan teliti mencari kunci terkutuk itu. Dan dia mendapati kunci tersebut tengah bersantai di atas nakas tempat tidur Sam.


“Oh, bitch!” Dean berjalan sambil komat-kamit dan mengeluarkan sejumlah kata-kata yang sebaiknya tak diucapkan anak underage. Tapi sayangnya Dean memang sudah dewasa walaupun sikapnya sedikit kekanakan, jadi dia tetap melanjutkan komat-kamitnya sambil meraih kunci tersebut.

Setelah memutar kenop, Dean mengernyit menatap seseorang lelaki yang berdiri di hadapannya sekarang.

“Benarkah Winchester Brothers tinggal di sini?”

“Ya, benar.”

“Apakah kamu Dean?”

Dengan kesal Dean menjawab dengan jawaban yang sama.

“Wah, ternyata lebih tampan aslinya.” Dean jadi senyum-senyum sekarang.

Lelaki itu melanjutkan, “Syukurlah akhirnya ketemu juga. Huh, mencari tempat tinggal kalian itu yang paling susah. Aku sampai berkeliling ke berbagai kota. Ya aku tahu kalian kan tinggalnya berpindah-pindah, jadi aku....”

“Ya aku mengerti. Sekarang apa tujuanmu ke sini?” Dean segera memotong pembicaraan sebelum dia mematung di sana.

“Oh iya, aku mau mengantarkan undangan.” Lelaki itu mengambil sebuah kertas di tasnya kemudian menyodorkannya pada Dean. “Ini dia.”

“Undangan?”

***

Sam keluar dari kamar mandi, hanya menggunakan sehelai handuk yang melilit pinggang sampai lututnya. Badannya yang atletis terlihat menawan dipadu dengan segarnya wangi sabun khas pria.

Sam hanya tergeleng melihat kakaknya sedang tertidur kembali sambil memegang sebuah kertas.

“Apa ini?” Sam mencoba mengambil kertas itu, Dean pun terbangun.

“Undangan.”

“Undangan apa?”

“Entah aku belum membukanya.”

Sam segera membuka undangan itu. Setelah beberapa lama serius membaca, tiba-tiba Sam tertawa.

“Konyol sekali.”

Dean menoleh penasaran, “Apanya yang konyol?”

“Reuni Superhero.”

“Ha?” Dean langsung menegakkan duduknya.

“Kita diundang ke acara Reuni Superhero.”

Dean hanya terdiam dan membelalakkan matanya.

“Konyol, kan?” sahut Sam sambil melemparkan undangan itu ke nakas.

“Wow! That’s cool, Sammy.”

Sekarang balik Sam yang membelalakkan mata. Dean mengambil undangan itu dan membacanya.

“Besok menyambut tahun baru, di Living Shangri-La. Wow, it’s the tallest building in Vancouver.”

“So?”

“So, mari kita bersiap untuk pesta besok.”

“Dean, are you serious?”

“Absolutely.”

“Dean, tell me once again. Are you crazy?”

“Absolut… What? Crazy?” Dean melemparkan bantal ke arah Sam yang sedang tertawa keras.

Dean terdiam, “Bayangkan Sam, betapa cute-nya para superhero itu. Dan kita akan bersanding dengan mereka. Wow.. wow.. amazing.”

“Dean, kau seperti anak kecil.”

Sam balik melempar Dean dengan bantal dan terjadi perang bantal di antara dua bersaudara itu.

***

“Rise and shine, Sammy.”

Sam mencoba mengumpulkan sebagian nyawanya yang masih terbawa mimpi dan terkejut melihat Dean. Tidak seperti kemarin, dia melihat Dean masih aysik menggeliat. Tapi sekarang Dean sedang berdiri di depan cermin, menggunakan jas rapi seperti yang tertera pada undangan.

“Perfect.” Dean menghela nafas kemudian cemberut ke arah Sam. “Cepat mandi.”

“Jam berapa ini?”

“8 am.”

“Masih jam 8 am? Acara kan masih jam 8 pm?”

Dean hanya menunjukkan sederetan giginya.“Just mix and match.”

Sam menguap lebar mendengar pernyataan itu.

Seharian penuh Dean sibuk menyiapkan segala sesuatu. Mulai dari mencoba beberapa jas, mencuci impala, menyikat sepatu, dan hal – hal yang menurut Sam sangat konyol. Berbanding terbalik Sam hanya berkutat dengan laptopnya, mencari info tentang demon terbaru. Segala penampilannya dia serahkan pada Dean.

***

“Come on, Sammy,” Dean berteriak di depan pintu sambil membenarkan jam tangannya dan terkejut melihat Sam masih terduduk manis sambil membaca undangan itu.

“Harap membawa kostum superhero dan pasangan masing-masing.”

“Kostum Superhero?” Dean berhenti melakukan segala aktivitasnya.

“Great ! Kita tidak punya kostum, dan bahkan kita tidak punya pasangan.”

“Kostum? Ada kok.” Dean berlari ke lemari kemudian mengambil dua potong kaos, blue jeans, dan jaket kulit. “Taa daaa.. Ini kostum kita. Kita selalu memakai kostum ini jika berburu hantu. Emm yaa kecuali ketika jadi FBI.”

Sam angguk-angguk, “Lalu pasangannya?”

“Kita adalah pasangan.”

***

Sebuah Impala berhenti di depan Living Shangri-La, di mana banyak sekali orang berkerumun hendak menyambut acara ‘Superhero Reunion in New Year Party’. Semua orang berteriak histeris ketika melihat Dean Winchester keluar dari bangku kemudi. Disusul dengan Sam Winchester di bangku kanan. Dean agak ragu menyerahkan baby-nya ke seorang valet. Tapi melihat penonton yang begitu antusias, Dean malah dengan penuh aksi melemparkan kucinya ke valet itu. Setelah menarik nafas panjang, Dean mulai berjalan di red carpet. Dean tertawa jahil sambil mengedipkan mata ke arah wanita-wanita seksi yang sedang meneriakkan namanya. Kemudian dia melakukan kiss bye ke semua orang. Sam hanya tersenyum malu-malu dengan sedikit menunduk dan mempercepat langkahnya agar sejajar dengan Dean. Kali ini Dean melemparkan senyum kecut ke arah Sam, menunjukkan hatinya yang kesal karena dia akan terlihat pendek jika sejajar dengan Sam.

***

Penonton hanya bisa menyaksikan acara tersebut dari televisi. Acara reuni selanjutnya dilakukan private dan hanya dihadiri para superhero, kerabatnya, serta panitia acara. Kabarnya superhero yang diundang adalah enam superhero yang memiliki rating tertinggi, melalui voting di suatu situs.

“Berarti kita termasuk superhero? Penyelamat manusia dari demon. Dan kita masuk 6 tertinggi. Woo hooo !” Dean berteriak-teriak dan Sam hanya bisa memaklumi kakaknya.

Semua hadirin hening, seorang lelaki naik ke atas panggung sebagai presenternya.

“Hi Ladies and Gentlemen! I’m Ryan Seacrest, will make tonight … “

“Serasa nonton American Idol,” Dean nyeletuk.

***

“Kita sambut, Superman !”

Lelaki tampan, bertubuh atletis, dan memakai kaca mata naik ke atas panggung. Kemudian ia merobek hem putihnya, memperlihatkan baju di dalamnya berwarna biru. Tiba-tiba lampu digelapkan dan ia muncul dengan kaos dan celana ketat biru, bersayap merah, dengan tulisan S perpaduan merah dan kuning, sepatu merah, dan tak terlupakan sejenis underwear berwarna merah. Tentunya tanpa kaca mata.

Seluruh hadirin bertepuk tangan, kecuali Dean. Dean malah tertawa terbahak-bahak. Semua mata pun tertuju pada Dean. Tentu saja Sam langsung membekap mulut Dean dan tersenyum manis ke semua hadirin.

“Dean..”

“Lihatlah, Sam. Betapa seksinya Superman. Kaosnya ketat, dan underwearnya merah memikat.” ucap Dean sambil terkekeh.

“Tapi itulah ciri khasnya.”

Dean menoleh ke sumber suara, tepat duduk di sebelah kirinya. Seketika Dean mematung menatap wanita seksi, yang bahkan jauh lebih seksi dari Superman.

“Oow... uh... yeaah.. .maksudku begitu.”

“Lois Lane.”

“Dean, Dean Winchester.”

“Siapa yang di sebelahmu?”

Dean melirik ke arah Sam, dan lagi-lagi cemberut dan tersenyum kecut. “Dia adikku.”

“Sam.”

“Lois.”

“Bukankah kau adalah pacar Superman?”

“Ya, mungkin begitu.” Lois tertawa kecil sedangkan Dean terkejut setengah mati. Dean berulang kali menghujat dirinya dalam hati karena telah mengejek Superman di depan wanita seksi itu, yang ternyata adalah pacarnya.

Hingga Sam membisikkan sesuatu di telinga Dean, “How stupid you are, Jerk.”

Mereka kembali terfokus pada panggung. Kemudian muncul Batman. Dan lagi-lagi Dean keceplosan.

“Lihatlah, Sam. Dia seperti anak kecil saja, pakai telinga tikus palsu.”

“Itu telinga kelelawar, Dean.” Sam berusaha sabar. Tiba-tiba terdengar suara ketukan dan ia segera menoleh ketika mendengar Dean berteriak tertahan.

“Kau yang seperti anak kecil, bodoh.” Dean menoleh ke bangku belakang dan bersiap marah, tetapi ia segera melunak melihat yang memukulnya adalah wanita cantik pula.

“Maaf, Rachel. Kakakku memang suka bercanda.” Ternyata Sam mengenali wanita itu. Dan Dean cemberut untuk yang kesekian kalinya.

“Oh, kau rupanya, Sam. Lama tak berjumpa. Dia kakakmu?”

Dean segera menyodorkan tangan, “Dean Winchester.”

“Rachel Dawes. Aku teman Bruce Wayne dari kecil, jadi agak sensitive kalau ada yang bilang seperti itu.” Mereka bertiga pun tertawa.

Dean dan Sam kembali duduk menghadap panggung dan kali ini Dean yang berbisik ke telinga Sam. “How lucky you’re, Bitch!”

Acara perkenalan Superhero diselingi oleh penampilan dari Aqua.

“Yeaaahh my favourite song! Cartoon Heroes.” Dean kembali bersemangat dan berteriak girang. Tapi tatapan aneh segera diluncurkan oleh Sam.

“Sejak kapan kamu suka Aqua? Where’s AC DC? Led Zeppellin?”

Dean mengulum bibirnya, “Yaa... kan sama seperti zodiakku.” Ucapnya kemudian tersenyum seperti anak kecil meminta tambahan permen .

Dengan menggebu-gebu, Dean ikut menyanyikan lagu Cartoon Heroes. Menirukan suara unik Lene Nystrøm. “Here come Spiderman, arachnophobian. Welcome to the toon town party. Here come Superman from never never land, Welcome to the toon town party.”

Tiba – tiba Dean berteriak, “Here come Winchesters from Lawrence In Kansas, welcome to the demon party!”

Semua orang tertawa, dan Aqua berhenti bernyanyi.

“Hey, that is amazing. 1 2 3.. Here come Winchesters from Lawrence In Kansas, welcome to the demon party!”

***

“Oh hell, big cheese burger. Yummy..” Dean mendekat ke arah stand cheese burger. Saking terburu-buru, Dean sampai menubruk seorang wanita yang sedang celingukan. Dean membantu wanita itu berdiri dan untuk kesekian kalinya melihat wanita cantik di depannya. Namun wanita itu tampak terkejut melihat Dean.

“Jason?” tanya wanita itu dan sekarang ganti Dean yang celingukan.

Wanita itu memegang lengan Dean, “Jadi kau tidak mati? Jason?”

Dean jadi gelagapan dipegang erat oleh wanita cantik. Tapi momen itu tak jadi romantis ketika seorang lelaki bertubuh besar datang.

“Lana?” Lelaki itu melepaskan tangan Lana dari lengan Dean.

“Clark, Jason belum mati.” Clark menatap wajah Dean.

“Kau Jason? Jason Teague?”

“Oh maaf, aku bukan Jason. Aku Dean, Dean Winchester. Dan ini adikku, Sam.” Kali ini Dean tidak kesal mengenalkan Sam, karena dia merasa Sam dapat melindunginya dari lelaki bernama Clark ini. Badan mereka hampir sama, pikir Dean.

“Tapi wajahmu mirip sekali dengan Jason.”

“Ya wajah tampan sepertiku ini memang banyak yang ingin mengembari.” Dean dan Clark terbahak.

“Iya, tak mungkin dia Jason. Jason tak pernah se-confidence ini.” Sekarang ganti Lana yang terbahak.

“Senang bertemu denganmu, ehm..”

“Dean.”

“Sam.”

“Oh iya Dean dan juga kau Sam.”

Dean melambaikan tangan dan teringat lagi akan cheese burger-nya. Dean melahap dua potong bacon cheese burger, dan melanjutkan wisata kuliner ke stand pie.

“Siapa mereka tadi?”

Sam memutar bola matanya, “Kukira kau paham banyak tentang superhero. Dia itu Clark Kent semasa muda, sebelum jadi Superman berseragam. Dan wanita itu Lana Lang, pacarnya.”

“Oh... Kau tahu banyak ya”

***

Acara dilanjutkan dengan pemilihan best couple. Ada beberapa nominasi untuk superhero yang dipilih oleh pemirsa di televisi, yaitu Superman dengan Lois Lane, Batman dengan Rachel Dawes, Spiderman dengan Mary Jane, Iron Man dengan Pepper Potts, Clark Kent dengan Lana Lang, dan Dean Winchester dengan Sam Winchester.

Ryan Seacrest ditemani Jessica Alba, bersiap membaca pemenangnya.

“Dan pemenang best couple adalah… Dean and Sam Wichester.”

Dean dan Sam seketika terbelalak mendengarnya. “Ayo maju ke depan.” Jessica Alba melontarkan senyum manis yang menghipnotis Dean segera naik ke panggung.

“Ehm... Sangat senang bisa menjadi pemenang. Walaupun kami ragu apa arti ‘couple’ di sini. Kami hanya ingin berkata…” Sam berhenti sejenak dan melirik Dean. Kemudian mereka berkata berbarengan, “We-are-not-gay.” Seluruh hadirin pun tertawa dan memberikan standing applause.

***

Menjelang jam 11 pm, acara dilanjutkan dengan penyambutan Winchester Brothers sebagai anggota baru di Superhero Reunion. Diputarkan beberapa video dan slide show tentang mereka.

“Berapa hantu yang sudah kalian buru?” tanya Ryan Seacrest

“Aku tidak pernah menghitungnya.” Dean terkekeh.

“Oh, kukira Sam membantumu menghitungnya.” ujar Jessica Alba sambil melirik Sam.

“Sam? Dia tidak bisa diandalkan.” Semua penonton tertawa untuk kesekian kalinya.

“Sama saja. Dean kerjaannya hanya menunggui hantu yang menyamar sebagai sexy dancer atau semacam Lilith.” Kali ini mereka saling menyindir di atas panggung dan penonton tertawa lagi.

“Rupanya Winchester Brothers ini sangat humoris ya. Oh iya, ketika berburu kalian memakai baju apa? Biasanya, kan ada seragam seperti milik superhero yang lain.”

“Inilah baju kami, khas Kansas. Kaos, jeans, dan jaket kulit.”

“Awesome!” Jessica Alba memandang Dean kagum, dan Dean jadi semakin percaya diri.

“Kalau kalung yang kau pakai itu apa Dean?”

“Ini Metal Amulet. Sam yang memberikannya padaku sebagai kado Natal.”

“Sepertinya kau sangat menyayangi kakakmu Sam?”

“Hanya acting.” Hall itu pun semakin ramai dengan tawa penonton.

“Lalu apa senajata kalian?”

“Colt, iron, holy water, dan garam.”

“Hanya itu?”

“Yeaa that’s all.” Penonton memberikan standing applause untuk kedua kalinya.

“Baiklah karena kalian adalah pendatang baru, kalian boleh mencoba gadget dari Superhero yang lain. Mau pilih apa?”
Dean dengan lantang menjawab, “Tumbler!” dan Sam menjawab, “Baju besi milik Iron Man.”

***

Sudah 30 menit Dean berlatih menggunakan tumbler, tapi tetap tak berhasil. Sedangkan Sam sudah terbang gembira dan sangat fasih menggunakan baju Iron Man. Untung saja Bruce Wayne dengan sabar terus melatih Dean. Dan ketika Dean berulang kali akan terjatuh, Spiderman dengan sigap membuatkan jarrng agar dia terjatuh ke jaring laba-laba itu.
Hingga pada akhirnya saat jam 12 berdentang tanda pergantian tahun, Dean berhasil mengendarai tumbler. Semua penonton bersorak sorak menyambut tahun baru.

Bruce Wayne bertanya pada Dean, “Bagaimana Dean? Ingin alih profesi menjadi Batman?”

Dean tersenyum, “Tidak, hunting demon sudah mendarah daging di tubuhku. Lagipula aku masih menyayangi Impalaku. Kecuali kalau Batman 2010 mau naik Impala.” Bruce Wayne tertawa geli. “Two thumbs up for you.”

“Dan bersamaan dengan pergantian tahun, kami umumkan bahwa Winchester Brothers mendapatkan rating tertinggi sebagai Superhero terfavorit.”

Dean dan Sam terkejut lagi. Semua orang memberikan selamat pada mereka.

Kemudian Sam memeluk Dean, “Happy New Year, Brother!”

Dean menepuk punggung Sam, “Happy New Year to you too.”

-END-

1 komentar:

  1. Di kepalaku, ini seperti The Winchesters terbang dari dalam universenya dan masuk ke real world. Lucu sih, mungkin ada sedikit typo n beberapa OOC di sana-sini. Tapi lumayan menghibur ;)

    BalasHapus