Jumat, 04 Desember 2009

Fic: Green Stone

Author : Nenok_Cuantik
Rating : T
Genre : Humor

Hari ini panas sekali. Tidak biasanya cuaca di Kansas panasnya menyengat seperti ini, sekalipun musim panas cuaca di Kansas tidak akan lebih dari 23 derajat celcius. Cuaca seperti ini mengingatkan Nenok akan cuaca di Indonesia. Sudah hampir setahun ini Nenok tinggal di Kansas untuk melanjutkan studinya.

Tetapi, sekalipun sudah terbiasa dengan iklim panas Indonesia, tetap saja cuaca panas di Kansas ini aneh bagi gadis yang tingginya 158 cm itu. Kadang lehernya sering sakit cos keseringan ngomong sama orang yang tingginya 30-50 cm di atasnya. Tapi sayang di Amrik gak ada orang jual parem kocok jadilah pegal-pegal mlulu. Wajah Nenok Jawa abisss, rambut item and mata item. Sambil menyeka keringat di wajah bulatnya dia melihat matahari. Aneh. Matahari malah tertutup awan tapi kenapa panas sekali disini. Tapi apa mau dikata. Pekerjaan adalah pekerjaan, sekalipun hanya kerja sambilan di wedding organiser. Panas-panas tetap saja nenok harus merangkai bunga sepanjang pintu masuk perternakan. Kebetulan temannya, Rene, yang akan menikah besok.

Saat hendak kembali ke rumah tempat jamuan makam malam akan diadakan, Nenok menginjak sesuatu. Sulfur, pikirnya. Dilihatnya sulfur itu. Sulfur tersebut menjalar panjang menuju ke arah kebun apel di belakang rumah. Sulfur, panas, matahari tertutup awan. Ada yang tidak beres. Fellingnya mengatakan demikian. Nenok tidak kaget lagi dengan hal-hal aneh cos dia berasal dari Indonesia tempat paling aneh di dunia. Hehehehe… Tapi sebetulnya dia punya sedikit kekuatan indra keenam keturunan dari kakek yang nikah ama eyang putri.. Lah emangnya nikah ama mbah buyut? Hehehehe.. Pokoknya keturunan dech.


Kemudian Nenok berjalan ke arah kebun. Dia tidak lupa membawa garam. Untung saja tadi dia membawa garam untuk ditaburkan sekitar rangkaian bunga. Fungsinya agar tidak ada serangga mendekat ke bunga. Tapi kali ini fungsinya untuk menghalau demon, cos demon takut ama garam. Sesaat di dalam kebun, sepi sekali di situ. Matanya terhalang pohon tinggi di depannya. Tiba-tiba tubuhnya menabrak sesuatu.

“Aaduhh!!” katanya. ”Nabrak opo iki aku?” lanjutnya. Kalau lagi tegang kadang bahasa Jawanya muncul.

“What did you said?” Are you alright?” kata seseorang di sana.

Suara orang itu sexy sekaliiii. Serak2 becek gak ada ojek capek deh.... Lah jadi inget nada sambungnya Cinta Laura. Lah pokoknya sexy. Saat kesadarannya mulai muncul ia melihat asal suara itu

Oh my goodd!!! serunya dalam hati.

Pantes aja suaranya sexy. Orang yang ngomong aja juga sexy, pekiknya dalam hati. Orang ini tingginya 185 cm. Wajahnya seperti dipahat ama Alexander Graham Bell. (Ngaco! Itu yang nemuin telepon, dodol!) Terserah dech sapa yg mahat, tapi cakep tenan. Wajahnya Jensen Ackles abisssss, tapi lebih hot. Hotnya lagi, badannya seperti sudah dilatih bertahun-tahun. Pantesan aja aku mental ketrabrak dia. Berani taruhan 1 milyar kalau perlu. Ini orang kalau bajunya dibuka, perutnya pasti kotak-kotak kayak blok coklat Vanhotten.

“Hallo”....

Suara sexy itu terdengar kembali dan memecah lamunannya.

“Are you okay?” tanya orang itu sambil mengulurkan tangannya.

“Eh... I’m okay,” jawab Nenok.

Kemudian ia berdiri dengan dibantu pria itu. Saat berdiri itulah kesadarannya mulai kembali ke otak. Nenok jadi inget jangan-jangan orang ini bukan manusia alias demon, cos dia ada di bawah pohon apel tempat sulfur berasal, dan lagi kata mitos Yunani, “Demon memiliki wajah yang lebih cakep daripada malaikat karena itulah dia tak mau tunduk pada manusia’. Jangan-jangan benar orang yang ada di depannya ini adalah demon. Tanpa pikir panjang, nenok melemparkan garam kepadanya

“Hei, apa yang kau lakukan?!’ kata orang itu.

Lho kok gak papa ya ni orang? Padahal aku udah lempar garam. Weit, salah! Ini orang manusia tulen, batin Nenok.

“Sorry, aku pikir kamu Temon,” kata Nenok.

“Demon kamu bilang?” kata cowok cakep.

“Hehehe. Sory salah ngomong kok. Kalo panik suka salah ngomong,” kata nenok.

Kemudian pria di depannya berkacak pinggang. Melihat nenok di bawahnya (maklum nenok pendek hehehe), ini cowok bentuknya udah kayak bapak kepala sekolah yang lagi menghukum muridnya di bawah surya yang tak tenggelam alias panas booo.. Hasilnya, Nenok cuman bisa nundukin kepala. Akhirnya ada suara dari bibir sexy cowok itu.

“Salah ngomong katamu? Aku rasa tidak. Tidak semua orang tahu demon benci garam.”

Nenok mendongak melihatnya, terkejut dengan kata-kata itu.

“Bagaiman....?”

“Bagaimana aku tahu?” kata cowok itu memotong perkataan Nenok.

“Justru aku yang harusnya bertanya bagaimana kau tahu?” katanya kemudian sambil nyengir

Klo orang ini nyengir sekali lagi kayak gini bisa semaput aku, pikir Nenok.

“Oi.. Answer my question!” kata cowok cakep

Sambil mengambil nafas panjang nenok menerangkan.

“Aku berasal dari indonesia. Negara paling di aneh di dunia mungkin. Cos demon bukan lagi barang aneh, tapi bahkan di koleksi. Mungkin Ki Joko Bodo juga salah satu kolektornya,” jawab nenok sambil ketawa sendiri

Cowok itu keliatan bignun mendengar jawaban nenok. Ya jelaslah! Di Amrik mana ada Ki Joko Bodo and kolektor hantu. Heheheheeh.

Dengan masih sedikit bingung, cowok itu memastikan sekali lagi kepada Nenok, apakah Nenok percaya demon dan tahu kalau ada demon di sekitar pohon apel.

“Well, aku tahu. Makanya aku kesini. Lalu kamu siapa and apa yang kamu lakukan disini?”tanya Nenok.

“Emm... Aku pemburu hantu. Namaku Dean, Dean Winchester.” Diam sesaat. Dia memperhatikan Nenok. Tapi karena Nenok serius memperhatikan, dia melanjutkan “Biasanya orang akan tertawa kalau aku ngomong begini,” katanya dengan mimik sedih sambil mengacak-acak rambutnya. “Tapi kok kamu malah tenang mendengarnya?” katanya kemudian sambil melihat Nenok.

“Kan sudah kubilang aku berasal dari tempat aneh. Jadi sudah terbiasa dengan hal aneh,” kata Nenok sambil senyum.

Senyum itu menghapus semua keraguan dan kesedihan di wajah cowok cakep itu.

“Aku kesini seperti halnya kamu,” katanya lagi.

“Emm...Wedding organiser?” sahut Nenok sambil nyengir.

“Bukan. Tapi Wedding Demonizer,” Dean melanjutkan. “Kamu ternyata pintar ngocol ya? Siapa namamu pendek?”

Whattt???  Pendek katanya?! Minta perang dunia nech, batin Nenok kesal.

“Tut Wuri Handayani,” jawab Nenok.

“What...?” tanya Dean bingung.

 Syukurin! Keseleo tuh lidah. Susah kan? Jangan macem-macem  ama cewek pendek ini ya! pikir Nenok gemas.

“Just call me Nenok. Cos my real name bakal susah kamu eja,”kata Nenok sambil ketawa.

“Siapa nama aslimu? Tut nyuri apa tadi?” lanjut Dean.

Nenok cuman ketawa mendengarnya.

“Sudah tahu di mana demonnya, Dean?”tanya Nenok.

Kemudian Dean menjelaskan bahwa demonnya ada di bawak pohon apel. Bentuknya apa dia belum tahu, cos sekarang ini adiknya, Sam, sedang mengambil sekop di mobil. Ternyata selama ini Dean bekerja dengan adiknya, Sam.

Saat Sam datang, Nenok pun dikenalkan oleh Dean. Dean mengatakan pada Sam kalau Nenok juga percaya adanya demon. Ternyata Sam sangat berbeda dari Dean. Dia jenis kelas berat badannya. Wajahnya Jaredddd abisss. Trus dia lebih tenang and dewasa dari kakaknya. Tapi dari pandangan Nenok, ada yang salah dari cowok ini. Dia memiliki sesuatu yang besar kekuatan besar, entah jahat atau baik.

“Hai, kau baik2 saja, kan? Kakakku tidak mengigitmu kan?” katanya ramah.

Mereka bertiga pun tertawa bersama.

”Kalau begitu, ayo kita lihat apa yang menyebabkan panas seperti ini, tapi matahari mendung!” ajak Sam.

Akhirnya, mereka bertiga menggali di bawah pohon apel. Selang beberapa waktu, ternyata di sana ada batu hijau yang bersinar terang dan besarnya dua kali kepalan tangan Dean.

“Apa ini?” tanya Nenok.

“Aku kira ini batu Krypton,” jawab Dean.

“Kalau gitu, tinggal telepon Clark Kent aja kan!” jawab Nenok.

“Jangan! Lex Luthor saja. Cos CK alergi krypton. Lupa ya?” kata Dean.

“Iya, aku lupa. Kamu tahu nomor hp Lex Luthor?”jawab Nenok nyengir.

Diam sejenak. Tiba-tiba.

“Bagaimana kalian berdua bisa bercanda dengan wajah serius begitu?” tanya Sam.

Dean dan Nenok pun akhirnya tertawa terbahak-bahak. Tinggal Sam saja yang dongkol dan berpikir tampaknya kakaknya telah menemukan pasangan gilanya. Kalau sampai ini cewek ikut mereka berburu, habislah aku dikerjain mereka berdua. Poor Sam…

“Anyway.” Akhirnya Sam buka suara. ” Ini bukan batu krypton, maniak Superman.”

“Aku bukan maniak Superman, tapi aku sudah akan jadi Superman kalau gak dikalahin Tom Welling,” kata Dean  nyengir sambil melirik Nenok.

"Cakepan aku kan daripada Tom Welling,"kata Dean sambil mengedikan sebelah mata ke Nenok.

“Ohhh... Come on, Dean!”kata Sam lelah.

“Ini batu green demon. Kalau sampai green nemuin ini batu, situasi bisa tambah gawat,” jelas Sam.

“Lalu harus bagaimana?” Nenok buka suara.

“Entahlah. Aku juga belum tahu,”jawab Sam.

“Boleh aku coba?” kata Nenok.

“Apa yang akan kau lakukan?”tanya Dean pada Nenok.

Tapi Nenok diam saja. Dia berjalan ke arah tas peralatan Sam. Dilihatnya ada air di situ. Dibukanya tutup botol air itu. Diam sejenak. Tampaknya dia seperti marapal suatu mantra milik Harry Potter. Kemudian dibawanya air itu ke batu. Lalu disiramnya batu itu. Ajaib! Kemudian matahari bersinar dan cuaca panas pun mereda. Batu hijau itu menjadi putih dan lama-lama lapuk, kemudian hancur.

Sam dan Dean melihat itu dan terheran-heran.

“Apa yang kau lakukan?” tanya mereka hampir bersamaan.

“Kau baru saja menghancurkan kekuatan besar,”kata Sam terbata-bata.

“Kau punya kekuatan hebat,” kata Dean sejurus kemudian.

“Aku pinjam kekuatan dari mbah Marijan,” kata Nenok sambil nyengir.

“What...?!” Terdengar suara yang lantang dari Sam dan Dean.

Nenok pun akhirnya menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya adalah berdoa. Di Indonesia, selain banyak hal supernatural, di negeri itu juga diajari cara menghalau hal-hal supranatural salah satunya dengan doa. Bagi yang beragama Islam, doa itu adalah ayat kursi.


“Maukah kau mengajariku?” kata Sam tiba-tiba.

Dean melihat adiknya. Ada  sesuatu yang aneh di matanya, seperti sedih, namun juga setitik harapan. Sesuatu yang aneh, yang nenok pun tak bisa mengerti.

“Sammy...” kata Dean memecah keheningan.

“Nenok, tampaknya acaramu sudah hampir mulai, dan kami juga harus pergi. Senang berkenalan denganmu,” kata Sam tanpa menunggu jawaban Nenok. Dia pun mengambil tas, dan meninggalkan Dean dan Nenok berdua tanpa melihat ke belakang. Sepertinya lebih baik dia tak mau mendengar jawaban yang mengecewakan. Jadi lebih baik tak mendengar jawaban Nenok.

“Maafkanlah adekku karena sikapnya yang tidak sopan. Dia hanya bingung dengan dirinya sendiri,” jelas Dean.

“Dengan sesuatu yang ada dalam tubuhnya,” jawab Nenok dengan lugas.

“Bagaimana...?”
“Bagaimana aku tahu?” potong Nenok kali ini. “Aku berasal dari Indonesia.”

“Tempat aneh di mana demon dikoleksi,” kata Dean, nyengir. Ya ampun! Kalau nyengir, cuakep tenan boooo….

Kemudian dean melanjutkan. “Emmm, senang sekali berkenalan denganmu. Tapi kami tak pernah bisa lama di suatu tempat,”katanya dengan sedih.

“Apa kau tahu? Mungkin kau tak menyadari,  tapi dari tadi aku memperhatikanmu. Tipe wajahmu adalah salah satu favoritku kalau aku buka situs beautyasiasexy.com (ini situs purno lhooo),”katanya nyengir.

“Well, bisa kuanggap itu pujian,” jawab Nenok sama nyengirnya. (Berarti aku sexy, pikirnya).

“Bye,” kata Dean sambil ngecup pipi Nenok.

Sebelum Dean melangkah jauh, Nenok memanggilnya. “Tunggu! Kalau ada apa-apa dengan Sam maukah kau mencariku,”kata Nenok.

Dean pun mendekati Nenok. Tiba-tiba dia memeluk Nenok.

Ampun! Badan orang ini hangat sekali, tapi lembut kayak tedy bearku. Sebenarnya anak ini butuh kasih sayang yang berlimpah..Kuat tapi penuh kesedihan. Tangguh tapi juga memiliki banyak beban. Beban yang membutuhkan bantuan seseorang untuk membawanya, pikir Nenok.

“Terima kasih! Kau akan jadi angel untuk kami,“katanya.

Kemudian dia meminta nomor hp Nenok dan dia juga akhirnya meninggalkan nomor hpnya untuk nenok. Kemudian dia pun melenggang pergi.

Di tengah langkahnya dia berbalik dan berkata,“Aku akan mencarimu.“

End

Nb : suatu hari Nenok menelepon Dean cos ada something.

Tut...tut...tut..tut.. Tidak ada yang mengangkat. Tapi kemudian voice mail menjawab, “Hallo, ini Dean yang lebih cuakep dari Sam ada di sini. Silahkan tinggalkan pesan.”

“Cuapek dech dean!” umpat Nenok “Narsis amatttt! Amat aja gak narsis cos cuman makan nasi buncis!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar