Rabu, 28 Oktober 2009

Fic: A Dirty Work (Tribute To Bela)

Author : RED_dahLIA
Timeline : tag to 3.15
Disclaimer : Punya bobos Eric n WB
Genre : Apaan yak? Ada yang bisa bantu?
A/N : Mohon kritik n saran aja dah. Pokoknya smua masukan saya terima.


Suatu siang di musim panas dimana udara kering bertiup cukup hangat dan sinar matahari tampak begitu menyilaukan mata. Ubun-ubun akan terasa tersengat, meninggalkan bau khas rambut yang terkena terik. Maka wajar kalau mendadak akan ada serangan pening. Jika kau berada di dalam situasi ini, kau takkan banyak mengharapkan bisa melakukan banyak hal kecuali berendam di kolam renang sepanjang hari. Cuaca hari ini memang cukup tidak bersahabat dengan kulit.

Mungkin inilah yang akan kau pikir saat kau berada di tempat yang sedang kuceritakan ini. Di sebuah kawasan pemukiman yang sepi namun tampak nyaman dengan rumah-rumah berjejer teratur bermodel seragam, berpintu kayu Mahogani hitam mengkilap dan masing-masing memiliki halaman kecil dilengkapi bunga-bunga musim panas yang berwarna cerah. Pemukiman ideal untuk keluarga dengan latar belakang harmonis dan tampaknya memang itulah yang ingin dikesankan setiap orang pada rumahnya masing-masing. Yeah, meskipun kita sama sekali tidak tahu apa saja yang sedang terjadi di balik pintu masuk rumah-rumah itu, tentang benarkah mereka semua keluarga bahagia atau sebaliknya, dan juga sama sekali bukan urusan kita, tentu.


Baiklah, akan lebih baik kalau sekarang kita mengalihkan perhatian ke sebuah taman bermain yang terlihat cukup sepi. Hanya tampak beberapa anak berusia sepuluh tahunan berlarian kesana-kemari, sementara anak-anak yang lebih tua sedang mengawasi adik-adik mereka bermain dari sudut-sudut yang cukup teduh. Seperti yang sudah kuceritakan di awal tadi, udara sedang terasa panas, sedangkan taman tadi dilingkupi dengan gerumbulan semak heather dan juga pepohonan cedar yang lebat. Maka tak salah bila ada segelintir orang yang memilih untuk duduk di bawah pohon rindang sambil membaca buku, sementara suara jerit dan tawa sesekali terdengar mewarnai kekosongan di tempat itu diselingi bunyi alat-alat permainan yang berderit. Taman itu memang dilengkapi dengan jungkat-jungkit, ayunan, dan sebagainya.

Kini bayangkan kau pun ikut merasakan bagaimana setitik keriangan yang sedang terjadi di taman itu, taman yang disinari cahaya matahari langsung dan juga diwarnai kegembiraan yang meluap. Pemandangan yang bisa membuatmu tersenyum dan sangat menikmati masa kanak-kanakmu, mungkin. Apalagi saat kau berjalan dengan kedua kaki telanjang dan merasakan hamparan rerumputan kering yang kasar bergesekkan dengan kedua telapak kaki mungilmu. Juga semilir angin hangat yang membelai kedua telingamu untuk kemudian menerbangkan helai demi helai rambutmu yang akan menggelitiki wajah dan lehermu. Aliran angin yang sama juga ikut menerbangkan aroma dedaunan khas musim panas. Cukup menyenangkan sepertinya. Hanya saja kau sedang merasa bahwa semua kesenangan ini sangatlah membosankan dan kau membencinya.

Lalu di saat kau sedang mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, meraup sebanyak-banyaknya warna hijau cerah yang menyejukkan mata di sekitarmu, tanpa sengaja kau melihatnya di sebuah sudut taman yang terpencil dan sepi, seperti sengaja mengucilkan diri di sana. Sebetulnya kau mungkin takkan terlalu tertarik untuk melihat gadis itu. Lagipula dia tidak tampak seperti seorang gadis yang menyenangkan untuk diajak bermain. Lebih tepatnya, gadis itu sangat pemurung. Tapi di saat yang sama kau berpikir kalau mungkin akan lebih menyenangkan untuk bermain ayunan karena kau lebih menyukai ayunan dibanding alat permainan lainnya, dan satu-satunya ayunan yang tersisa hanyalah ayunan yang bersebelahan dengan gadis murung itu.

Kau pun tak punya banyak pilihan. Lagipula gadis itu sepertinya tidak berniat untuk mengajakmu ngobrol dan begitu pula sebaliknya denganmu. Syukurlah. Berayun dalam diam selama beberapa saat di sebelah gadis itu mungkin terasa tidak akan terlalu menyenangkan bagimu, namun kau berusaha untuk tetap menikmatinya. Kau tidak punya banyak waktu untuk bersenang-senang pada hari ini dan sejauh ini pula kau belum menemukan sesuatu yang kau anggap menyenangkan. Hanya sekumpulan orang-orang yang terlalu sibuk dengan kehidupannya. Bagimu itu sangat membosankan.

Selang beberapa detik pertama yang kau lalui dengan berayun bersebelahan dengan gadis pemurung itu membuatmu mendadak berubah pikiran. Tiba-tiba kau tertarik untuk memperhatikannya. Well, kau mulai berpikir kalau gadis itu punya sesuatu yang tersembunyi di dalam dirinya. Sesuatu yang kelam, atau bahkan pekat. Sebelumnya gadis itu nyaris tampak sama seperti gadis-gadis ABG kebanyakan. Kau memperkirakan dia berumur 14 tahun. Rambutnya brunette dan wajah suramnya akan cantik sekali kalau dia bersedia tersenyum alih-alih bersedih seperti sekarang ini. Aura yang terpancar dari gadis itu seakan menembus melalui pori-pori langsung menuju ke dalam intiselmu, membuat gairahmu perlahan menggelegak.

Lalu kau berusaha untuk mengamati airmuka gadis itu dan kau merasakan adanya suatu kepahitan yang teramat sangat di ekspresi yang nyaris hampa itu. Ada semacam lonjakan semangat yang mendorongmu untuk kemudian menerawang ke dalam alam pikir gadis itu. Kau mulai menemukan sesuatu yang menarik untuk diselami. Awalnya kau melihat kehampaan, lalu disusul oleh kepedihan yang bukan main menyayat. Kau merasakan ada hantaran-hantaran energi lemah dari dalam sana. Sesuatu yang mengatakan kalau gadis itu sudah tidak ingin hidup lagi dan bahwa dia sangat menginginkan seseorang mati atas semua penderitaan yang telah dilaluinya. Lalu otakmu mulai bermain saat tahu bahwa jauh di dalam jiwa gadis itu ada banyak hal yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Gadis itu sangat berharga untuk dimanfaatkan dan senyummu mulai mengembang membayangkan apa saja yang bisa kau dapatkan dari gadis pemurung itu.

Semangatmu mulai tumbuh. Ada pancaran kebencian yang luar biasa dari dalam diri gadis itu, juga rasa putus asa yang meletup-letup. Kini kau menyadari kalau penilaianmu tadi salah, gadis itu akan sangat menyenangkan bagimu. Hanya butuh sedikit trik untukmu, karena dalam waktu singkat saja kau telah tahu banyak hal tentang gadis itu. Bahwa gadis di sebelahmu itu seolah melalui malam demi malam dengan mimpi buruk yang tiada akhir. Bahwa gadis itu sangat tersiksa akan ulah ayahnya yang seorang pendosa. Bahwa tidak ada seorang pun yang sanggup menolong gadis itu ataupun mendengarkan teriakan-teriakan merananya. Gadis itu telah lama hidup di dalam kekejian ayahnya dan ibunya seakan menutup mata dengan semua kebejatan ini. Maka wajar bagimu kalau gadis itu sangat membenci kedua orangtuanya teramat sangat. Dia menginginkan dua orang itu mati dengan menderita.

Dalam hati kau tertawa riang. Tak salah kau datang kemari, ke sebuah tempat yang terlihat suci namun sebenarnya menyimpan borok. Kini kau pikir akan sangatlah menyenangkan jika kau melakukan sesuatu untuk gadis itu. Sebuah perjanjian, mungkin? Apa lagi selain itu karena kau datang untuk melakukan pekerjaan kotor ini kan? Sebuah perjanjian yang tampaknya akan menguntungkan kedua belah pihak, kau dan gadis permurung itu, namun sebenarnya hanya akan menguntungkanmu secara sepihak. Kau bisa memikirkan apa saja permainan busukmu nanti, sekarang yang terpenting adalah kata sepakat dari bibir pucat gadis itu.

Maka kau pun berkata dengan mantap kepada gadis di sebelahmu ini, memecahkan kesenduannya dan membuat gadis itu mengerjap tak percaya sekaligus tertarik kepada ucapanmu. Kau bilang kau bisa menangani mereka (kedua orang tua gadis itu) dan kau tak akan minta bayaran apa pun untuk pekerjaan yang satu itu. Kau hanya mensyaratkan jangka waktu tertentu kepadanya. Entahlah, tapi kau pikir sepuluh tahun adalah penawaran yang terbaik. Sepuluh tahun tepat, tak kurang dan tak lebih. Didorong oleh keputusasaannya, gadis itu terpikat oleh tipu dayamu. Kau tahu ini akan terjadi! Selama ini kau memang tak pernah gagal memperdayai seseorang.

Sekali lagi kau tertawa dalam hati, namun kau hanya menyuguhkan seulas senyum manis pada gadis itu. Kau tak peduli apa yang nantinya akan terjadi dan kau memang memilih untuk tak peduli. Cih! Untuk apa? Yang jelas sekarang kau hanya perlu untuk merenggut nyawa sepasang suami istri, orang tua gadis malang itu. Kecelakaan lalu lintas adalah tragedi yang sangat menyenangkan untuk kau ciptakan dan itulah yang akan kau lakukan segera. Tak terlalu kejam. Kematian yang sangat manusiawi, batinmu ringan.

Hari yang indah dan menyenangkan, pikirmu kini. Kau sudah mendapatkan mangsa baru, atau kau lebih senang menyebutnya sebagai mainan baru. Maka tak ada salahnya kalau kau merasa sangat puas kepada dirimu sendiri. Kau tahu kau ini hebat dan licik, hingga kau punya alasan untuk berbangga diri. Karna apa pun yang akan terjadi pada akhirnya nanti, kaulah yang akan tertawa paling akhir. Manusia memang bodoh, dan iblis sepertimu telah mengalahkannya.

EL EXTREMO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar